Pekerja Kereta Api Ini Masih Bisa Hidup 12 Tahun Usai Besi Menembus Otaknya, Ahli Sedunia Takjub
Di balik kokohnya jalur kereta api di Vermont, US terdapat perjuangan seorang pekerja bangunan yang berhasil lolos dari maut.
Phineas Gage, seorang pekerja pembangun jalur kereta api pada tahun 1849 hampir kehilangan nyawanya saat membangun jalur kereta api di wilayah Vermont.
Insiden ini bermula ketika Gage hendak meledakan sekumpulan batu di beberapa titik daerah pembangunan.
Namun, siapa sangka niatnya itu malah membawanya pada sebuah peristiwa yang akan mengubah hidupnya. Saat hendak meledakan batu-batu tersebut, seorang mandor dalam proyek ini tiba-tiba kehilangan fokus dan menjatuhkan sebuah batang besi yang ia gunakan untuk memadatkan bubuk mesiu.
Batang besi yang berukuran panjang 1,09 meter, dengan diameter 3,19 cm, dan berat sekitar 6 kilogram ini menghantam batu dan terjun bebas seperti tembakan sebuah tombak ke pipi Gage, sehingga akhirnya memasuki tengkorak dan menembus ke kepalanya.
Setelah tertusuk oleh batang besi tersebut, pekerja jalur kereta api itu kemudian dibawa kembali ke tempat istirahatnya menggunakan sebuah gerobak sapi.
Ketika hendak memasuki kamarnya, akhirnya datang seorang dokter yang memeriksa keadaannya, dan memutuskan untuk mengeluarkan sebagian kecil dari otaknya yang rusak terkena besi.
Sekitar 28 gram (1 ons) otak Gage hancur terhantam besi konstruksi itu.
Mengutip IFL SCIENCE, Senin, (18/12), setelah sebagian otaknya diambil, hanya butuh waktu satu bulan bagi Gage untuk kembali bekerja seperti biasa. Satu bulan telah melewati proses penyembuhan, akhirnya Gage dipindahkan ke Chili dan dipekerjakan sebagai pekerja tetap.
berita untuk kamu.
Meskipun selamat dari tragedi mengenaskan tersebut, para rekan kerja Gage mengatakan bahwa ia berubah tidak seperti biasanya.
Ia digambarkan berubah seperti anak kecil dengan kapasitas intelektual yang rendah.
Selain itu, ia menjadi orang yang kurang menyenangkan, tidak memiliki rasa empati dan menghormati, juga selalu mengeluarkan air liur dari mulutnya.
Insiden kecelakaan ini juga membuatnya kehilangan lobus frontal sehingga memengaruhi mentalnya, dan membuatnya menjadi pasien penyakit mental.
Oleh karena itu, ia hanya bertahan hidup selama 12 tahun sejak insiden tersebut. Tepat pada 21 Mei 1861, Gage meninggal dengan kehilangan sebagian otaknya.
Setelah bertahun-tahun lamanya, seorang desainer 3D dan pakar Forensik Cícero Moraes menciptakan model digital dari tengkorak Gage menggunakan pemindaian tomografi komputer, yang telah disumbangkan ke Museum Anatomi Warren di Harvard Medical School.
Sebab, kasus Wage ini langka dan jarang sekali pasien lobotomi ini bisa selamat dan kondisinya sebaik Gage yang masih bisa melanjutkan hidup dan bekerja.
- Fauzan Jamaludin
Para ilmuwan kaget dibuat ada penemuan gunung sehebat ini.
Baca SelengkapnyaBerikut tempat-tempat yang menjadi sumber air di Bumi.
Baca SelengkapnyaTerdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada penggambaran yang dijelaskan ilmu pengetahuan tentang surga.
Baca SelengkapnyaRoni dan Eks Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi diketahui kenal pertama kali saat ia masih berada di salah satu tim engineering pesawat.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan memperkirakan bahwa danau ini memiliki ukuran yang lebih besar dari laut Mediterania.
Baca SelengkapnyaDampak dari perubahan tersebut bisa sangat luas, termasuk dampak pada jaringan komputer.
Baca SelengkapnyaKorban berjumlah 6 orang, pelaku dapat cuan Rp18,5 juta
Baca SelengkapnyaBumi ternyata berputar dengan kecepatan yang tinggi setiap jamnya. Namun manusia justru tak merasakannya.
Baca Selengkapnya