Anak Buah Luhut Ungkap Ada Investor China Bakal Bangun Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
Produsen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Produsen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terus menawarkan potensi investasi kendaraan listrik ke sejumlah produsen.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin mengatakan secara prinsip para produsen kendaraan listrik asal China memiliki komitmen untuk berinvestasi di Indonesia.
Komitmen yang dimaksud oleh Rachmat yaitu para produsen menyanggupi dengan permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di tahun 2030.
kata Rachmat, Jakarta, Kamis (21/12).
Hanya saja, dia menekankan insentif hanya diberikan bagi produsen kendaraan listrik yang juga memiliki komitmen memenuhi target dengan memproduksi di dalam negeri setidaknya 40 persen.
"Kita akan memberikan insentif, bisa test pasar untuk yang komitmen membangun kapasitas produksi di Indonesia," kata Rachmat.
ujar Luhut.
Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaKunjungan kerja yang dilakukan oleh investor asal China itu sebagai ketertarikan untuk menjalani hubungan kerja sama dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaJika para importir barang elektronik merek luar negeri telat merespons dengan tidak membuka pabrik di Indonesia, maka harga produknya akan menjadi lebih mahal.
Baca SelengkapnyaBendungan yang telah diselesaikan pekerjaannya antara lain, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat.
Baca Selengkapnya