Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal
Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
LRT Jabodebek mencatat ada 997 barang milik penumpang yang tertinggal di atas rangkaian LRT Jabodebek maupun di stasiun.
Manager Public Relations LRT Jabodetabek, Mahendro Trang Bawono mengatakan kasus temuan dan laporan yang tercatat mencakup berbagai macam barang.
Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, ia menyampaikan pihaknya telah menyiapkan petugas yang siap untuk mengamankan dan memastikan barang penumpang tertinggal dapat dikembalikan kepada pemiliknya.
"Petugas LRT Jabodebek secara berkala melakukan pemeriksaan pada area-area rangkaian LRT Jabodebek maupun di stasiun untuk memastikan tidak ada barang pengguna yang tertinggal," ujar Mahendro dalam keterangannya, Jumat (26/1).
Fungsinya untuk merekam dan melakukan pemantauan komprehensif sehingga bisa respon cepat setiap kejadian seperti barang teringgal.
Kendati pihaknya mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini, peran pengguna sangatlah penting.
Pengguna diimbau untuk bertanggungjawab atas barang bawaannya dan tetap waspada selama perjalanan.
"LRT Jabodebek mengimbau pengguna untuk waspada terhadap barang bawaannya dan memeriksa ulang sebelum turun dari rangkaian LRT Jabodebek atau meninggalkan lokasi stasiun," tuturnya.
Lebih lanjut, bagi para pengguna yang kehilangan atau tertinggal barang di atas rangkaian LRT Jabodebek atau di stasiun, dapat melaporkan kepada petugas yang ada di rangkaian, maupun di stasiun.
Sedangkan untuk pengguna yang sudah tidak berada di dalam rangkaian maupun area stasiun, dapat melaporkan melalui Contact Center KAI pada nomor telepon 121, email layanan pelanggan cs@kai.id, atau media sosial KAI121.
Sebagai informasi, LRT Jabodebek resmi beroperasi untuk umum pada 28 Agustus 2023. Kereta berbasis listrik ini melayani 18 stasiun di Ibu Kota Jakarta.
Penambahan jumlah perjalanan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mengakomodasi lonjakan pengguna pada masa libur Nataru.
Baca SelengkapnyaPenambahan waktu layanan ini juga berdampak pada jumlah perjalanan LRT Jabodebek yang bertambah hingga 264 perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenambahan perjalanan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan terhadap para pengguna.
Baca SelengkapnyaDiharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca SelengkapnyaStasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat menjadi stasiun yang paling banyak melayani pengguna.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek saat ini melayani sekitar 18 stasiun.
Baca SelengkapnyaModa Transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek resmi ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional Perkeretaapian.
Baca SelengkapnyaRata-rata penumpang harian LRT Jabodebek adalah 29.971, sedangkan pada akhir pekan pada bulan Desember, rata-rata hariannya 22.523 pengguna.
Baca SelengkapnyaLight rail transit (LRT) Jabodebek akan resmi beroperasi mulai Senin (28/8/2023). Dan akan melayani masyarakat di 18 stasiun.
Baca Selengkapnya