Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Secara tahunan, nilai impor Desember 2023 turun 3,81 persen. Nilai impor migas naik 5,53 persen, sementara nilai impor non migas kembali turun 5,57 persen.
Secara tahunan, nilai impor Desember 2023 turun 3,81 persen. Nilai impor migas naik 5,53 persen, sementara nilai impor non migas kembali turun 5,57 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada periode Desember 2023 mencapai USD 19,11 miliar. Angka ini turun 2,45 persen dibandingkan pada bulan November 2023.
Deputuibidang Statistuk Distrubusi & Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, untuk impor migas senilai USD 3,37 miliar atau turun 3,33 persen, sementara impor non migas senilai USD 15,73 miliar juga mengalami penurunan sebesar 2,26 persen.
Untuk penurunan impor non-migas secara bulanan ini dikarenakan peran komoditas, pertama mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya turun 11,42 persen, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya turun 6,17 persen dan juga kendaraan dan bagiannya turun 19,08 persen.
"Sementara untuk migas terjadi peningkatan nilai impor hasil minyak yaitu sebesar 2,44 persen, sedangkan nilai impor minyak mentah dan gas mengalami penurunan masing-masing 15,25 persen dan 11,55 persen," ujar Pudji dalam konferensi pers BPS Rilis, Jakarta, Senin (15/1).
Secara tahunan, nilai impor Desember 2023 turun 3,81 persen. Nilai impor migas naik 5,53 persen, sementara nilai impor non migas kembali turun 5,57 persen.
"Ini melanjutkan trend penurunan secara tahunan yang telah terjadi selama 6 bulan berturut-turut," terang dia.
Untuk impor barang konsumsi meningkat sebesar USD 40,1 juta atau naik 1,99 persen, bahan baku penolong turun sebesar USD 135,7 juta atau 0,97 persen dan barang modal turun sebesar USD 384,2 juta atau 10,51 oersen
"Bahan baku penolong menyumbang setidaknya 72,15 persen dari total impor des 2023," katanya.
Secara bulanan, nilai impor mengalami penurunan untuk kelompok bahan baku atau penolong dan barang modal
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Hal ini didorong oleh penurunan inpor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, kendaraan dan bagiannya serta kendaraan udara dan bagiannya
Kemudian secara tahunan nilai impor menurut jenis penggunaan mengalami penurunan, kecuali pada barang konsumsi yang mengalami peningkatan yaitu sebesar 13,46 persen.
"Hal ini didorong oleh peningkatan impor serealia utamanya adalah gandum dan beras," jelas dia.
Lebih lanjut, untuk bahan baku atau penolong turun 4,43 persen, barang modal turun 9,91 persen yang juga merupakan penurunan tertinggi.
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya