Konflik Iran Vs Israel Picu Ekonomi Indonesia Merosot di Bawah 5 Persen, Begini Penjelasannya
Perekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Perekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 berpotensi meleset dari target 5 persen sebagaimana yang ditetapkan pemerintah. Salah satu faktornya karena tensi geopolitik di Timur Tengah yang memanas akibat konflik Iran dan Israel baru baru ini.
Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro menilai konflik Timur Tengah tersebut bisa berakibat fatal jika eskalasi yang terjadi lebih besar dan lebih lama.
merdeka.com
"Mungkin akan bisa terdorong ke bawah, sekitar 4,6 sampai 4,8 persen karena gangguan dari itu," ujar Bambang.
Dia mencontohkan sejumlah sinyal buruk yang telah dirasakan ekonomi Indonesia. Mulai dari tren pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Merujuk data real time Google Finance, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.096 per USD pada penutupan perdagangan Jumat (12/4).
"Jadi, intinya secara eksternal memang kita akan menghadapi tantangan yang serius. Dan ini yang bisa membuat Rupiah menjadi tertekan," beber Bambang.
merdeka.com
"Jadi perkiraan saya inflasi akan lebih tinggi. Satu karena memang ada masalah di dalam negeri yaitu harga pangan bergejolak. Dua, inflasi yang kemungkinan berasal dari harga yang diatur pemerintah. Apakah itu BBM, apakah elpiji, atau yang lainnya," ungkap Bambang.
Dia meminta pemerintah untuk memastikan sektor konsumsi domestik tetap terjaga untuk menopang perekonomian nasional.
Antara lain dengan mengoptimalkan penyelenggaraan pilkada serentak hingga menjalankan pembangunan infrastruktur fisik di sejumlah daerah.
"Jadi harapan satu-satunya agar pertumbuhan ekonomi masih bisa 5 persen adalah dampak dari pilkada. Kemudian, barangkali intensitas konsumsi yang sifatnya fisik masih akan terjadi," ujar Bambang.
Menko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTanpa ada konflik Iran vs Israel, rupiah sudah mengalami depresiasi 3,22 persen.
Baca SelengkapnyaKonflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerbandingan kekuatan Iran VS Israel dari berbagai segi pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.
Baca SelengkapnyaSecara dampak langsung melalui perdagangan akan relatif minimal.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga merespons nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang anjlok pasca konflik Iran dan Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca Selengkapnya