Naik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Perolehan laba ini meningkat 55,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang tercatat Rp344,3 miliar.
Perolehan laba ini meningkat 55,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang tercatat Rp344,3 miliar.
Perusahaan asuransi, PT Asuransi BRI Life meraup laba tahun berjalan (Unaudited) sebesar Rp535,2 miliar hingga Desember 2023.
Perolehan laba ini meningkat 55,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang tercatat Rp344,3 miliar.
Direktur Keuangan Lim Chet Ming mengatakan, pihaknya senantiasa mengedepankan kepentingan pemegang polis dalam menjalankan bisnis, termasuk dalam hal penempatan investasi.
Tercatat, total aset sampai dengan Desember 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 9,8 persen, yakni sebesar Rp21,5 triliun pada tahun 2022, meningkat menjadi Rp23,6 triliun di tahun 2023. Peningkatan ini equivalent dengan total investasi yang bertumbuh.
"Total aset yang mencatat peningkatan sebesar 9,8 persen dihasilkan dari penempatan aset investasi yang tepat, sehingga peningkatan yang terjadi pada total investasi akan berpengaruh pada peningkatan total aset," tegas Lim.
Sampai dengan Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19,0 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
"Penempatan aset investasi ini, menghasilkan pertumbuhan perolehan hasil investasi yang diterima yakni sebesar Rp1,2 triliun pada 2023, tumbuh 26,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp956,7 miliar," jelasnya.
Adapun sampai dengan 2023, Gross Written Premium (GWP) tercatat Rp7,8 triliun, sementara di tahun 2022 sebesar Rp8,8 triliun.
Kondisi ini, seiring dengan langkah BRI Life yang mengurangi ketergantungan pada produk unit-linked secara bertahap, mengingat potensi dampak mis-selling dan juga kondisi pasar modal yang masih berfluktuasi.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sepanjang 2023 memperlihatkan kesadaran masyarakat untuk berasuransi yang cukup baik, hal ini tergambar dari jumlah tertanggung yang cukup besar mencapai 84,8 juta orang.
AAJI juga mencatat, BRI Life memiliki total jumlah tertanggung dan jumlah polis terbanyak di industri asuransi jiwa, dengan jumlah total tertanggung sebanyak 20,4 juta nasabah dan 9,9 juta polis.
Dari rekapitulasi ini, BRI Life merupakan perusahaan asuransi jiwa peringkat pertama atas pencapaian jumlah tertanggung dan jumlah polis di tahun 2023.
Rasio permodalan PT Asuransi BRI Life masih kuat, dimana hingga Desember 2023, BRI Life mencatat Risk Based Capital (RBC) sebesar 524,0 persen. RBC ini jauh di atas ketentuan minimum yang sebesar 120 persen.
"BRI Life terus menjaga penerapan kebijakan investasi yang telah disusun dengan mempertimbangkan karakteristik kewajiban, kualitas aset, dan likuiditas yang dibutuhkan, sehingga BRI Life dapat membayarkan setiap kewajiban yang jatuh tempo dengan baik."
Angka pembayaran klaim dan manfaat BRI Life meningkat 10,59 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Desember 2022.
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaLaba perusahaan naik dari Rp344,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp535,2 miliar di 2023.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnya