Tumbuh 10 Persen, Laba BCA Tembus Rp28,6 Triliun Sepanjang 2019
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan laba bersih sepanjang 2019 sebesar Rp28,6 triliun. Angka ini tumbuh 10,9 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp25,9 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaadmadja menjelaskan, laba bersih ini ditopang dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp20,8 triliun tumbuh 17,5 persen. Kemudian untuk pendapatan bunga bersih Rp50,8 triliun tumbuh 12,1 persen.
Sementara pendapatan operasional mencapai Rp30,7 triliun tumbuh 11,2 persen. "Kinerja usaha BCA tetap solid di tengah konsumsi domestik yang moderat dan ketidakpastian global yang masih berlanjut," kata dia dalam paparan kinerja di Jakarta, Kamis (20/1).
Jahja mengatakan, pencapaian juga tidak terlepas dari beberapa keunggulan bisnisnya di perseroan dalam perbankan transaksi dan penyaluran kredit. Di mana dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 9,9 persen menjadi Rp532 triliun. Sedangkan total kredit meningkat 9,5 persen menjadi Rp603,7 triliun.
"Kepercayaan nasabah merupakan aset kami yang berharga serta merupakan fondasi pertumbuhan perbankan transaksi dan dana CASA," katanya.
Pertumbuhan Kredit
Dia menambahkan, pertumbuhan kredit perbankan ditopang oleh berbagai segmen bisnis. Termasuk kredit korporasi tumbuh 11,1 persen menjadi Rp236,9 triliun dan peningkatan kredit komersil dan SME sebesar 12,0 persen menjadi Rp202,9 triliun.
Selain itu, kredit konsumer mencapai Rp158,3 triliun, di mana segmen KPR tumbuh Rp93,7 triliun. Sedangkan kredit kendaraan bermotor (KBB) turun 1,1 triliun menjadi Rp47,6 triliun dan outstanding kartu kredit tumbuh menjadi Rp14,1 triliun.
"NPL tercatat pada level 1,3 persen pada Desember 2019, dibandingkan 1,4 persen pada tahun sebelumnya," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca SelengkapnyaMarjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca Selengkapnya