Didukung Kemdikbudristek, Ini Keunikan Tradisi Ampih Pare Asal Garut
Merdeka.com - Tradisi Ampih Pare asal Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi warisan leluhur yang masih dipertahankan hingga saat ini. Acara tersebut memiliki keunikan, hingga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Bagi masyarakat di wilayah Garut, tradisi Ampih Pare menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat pertanian khas setempat. Upacara ini masih terus diselenggarakan, khususnya saat memasuki masa panen padi.
"Ini (tradisi Ampih Pare) yang membawa dengan penuh doa supaya hasil panen bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat dan mendapatkan berkah semua," kata Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat pada Kemendikbudristek, Samsul Hadi, Senin (8/8), dilansir dari ANTARA
Jadi Simbol Rasa Syukur ala Masyarakat Setempat
Tradisi Ampih Pare Banjarwangi Garut ©2022 YouTube Jelajah Desa Bareng Nanda/ Merdeka.com
Dituturkan Samsul, tradisi yang melekat di Kecamatan Banjarwangi ini mengandung makna yang baik.
Secara turun temurun, mereka mengadakan upacara tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan tidak terserang hama.
Dirinya berharap agar tradisi seperti ini bisa terus lestari, dan agar ini bisa terwujud pemerintah pusat maupun daerah siap mendukungnya dengan menghadiri kegiatan tersebut seperti yang sudah dilaksanakan masyarakat Banjarwangi pada Selasa (2/8).
"Ini bagian dari komunitas adat, kiranya mendorong upaya-upaya melestarikan kebudayaan," katanya.
Menyimpan Hasil Panen Padi ke Rumah Khusus
Selain keunikan dari maknanya, secara pelaksanaan acara Ampih Pare juga menampilkan sisi menarik.
Hasil panen padi yang sudah menguning mulanya diikat, hingga diarak untuk dibawa ke dalam sebuah rumah khusus hasil panen padi bernama Leuit.
Mengutip laman barudaksunda, untuk mengiringi keberangkatan padi ke Leuit masyarakat Sunda juga akan menampilkan kesenian musik tradisional salah satunya Tarawangsa hingga acara menjadi meriah.
Bagi orang Sunda, Leuit memiliki fungsi sebagai kemandirian pangan saat terjadi bencana.
Upaya Melestarikan Adat
Sementara menurut Anggota DPR RI Komisi X, Ferdiansyah, walaupun Indonesia masih tertinggal dari sisi teknologi, namun secara budaya tidak boleh tertinggal dan harus menjadi yang terdepan di dunia. Pemerintah Indonesia pun, kata dia, sudah memberikan dukungan melalui upaya pelestarian budaya lewat Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. "Kita sudah punya Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan dengan tujuan maksud yang di antaranya adalah menjaga kelestarian adat istiadat, menjaga suasana adat istiadat tersebut dengan maksud kita tidak lupa dengan sejarah kita," kata Ferdiansyah.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaNgalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaAcara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaPenduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.
Baca SelengkapnyaPantun Aceh lucu adalah bagian dari warisan budaya yang dapat menjaga dan melestarikan tradisi lisan masyarakat Aceh.
Baca Selengkapnya