Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Setiap daerah di Jawa mayoritas masih menjunjung tinggi nilai-nilai nenek moyangnya. Salah satu tradisi dari Jawa Barat yaitu Ngalungsur Geni.

Asal Usul Ngalungsur Geni

Setiap desa di Kabupaten Garut Jawa Barat, hampir seluruhnya memeluk agama Islam. Namun, masyarakat masih tidak lepas dari tradisi yang sudah dijalankan oleh leluhurnya.


Salah satu tradisi yang masih dilakukan sampai saat ini adalah Ngalungsur Geni atau dikenal Ngalungsur Pusaka. Lazimnya, banyak penduduk setempat yang melakukan ziarah ke tempat-tempat keramat.

Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Ngalungsur Geni ini dilaksanakan oleh seorang juru kunci yang tergabung dalam ikatan juru kunci makam keramat Godog.

Dilakukan Setiap Tahun

Pelaksanaan Ngalungsur Geni dilakukan setiap tahun sekali, tepatnya pada bulan Maulud, yaitu tanggal 14 Maulud.


Mengutip Diparbud Garut, tradisi ini merupakan bagian dari penghormatan masyarakat setempat terhadap Sunan Godog alias Prabu Keyan Santang atau Kanjeng Syech Sunan Rokhmat Suci berkat jasa-jasanya dalam menyebarkan agama Islam di Tanah Garut.

Ungkapan rasa syukur dan hormat kepada Sunan Godog disimbolkan dengan cara 'ngamumule' atau dalam bahasa Indonesia artinya merawat dan memelihara benda-benda peninggalannya sebagai benda pusaka.


Adapun beberapa benda pusaka peninggalan Sunan Godog terdiri dari beberapa jenis keris, kitab Al-Qur'an, Cis, Skin, dan lain sebagainya.

Sarat Makna Filosofis

Tradisi Ngalungsur Geni mengandung makna filosofis. Ngalungsur atau Upacara Siraman memiliki makna siraman artinya mencuci, ngalungsur artinya mewariskan atau meneruskan dan geni adalah salah satu nama benda pusaka yang bernama Guntur Geni.


Adapun benda-benda pusaka peninggalan Sunan Godog disimpan dalam sebuah peti khusus berukuran kurang lebih 1 x 2 meter.

Peti khusus tersebut ditaruh di rumah Joglo atau rumah khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka. Nah, dari situlah Ngalungsur Geni diartikan, mengeluarkan dan menurunkan benda-benda pusaka yang disimpan maupun milik warga untuk dicuci setiap bulan Maulud.

Tahapan Ngalungsur Geni

Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, ada lima tahap dalam pelaksanaan Ngalungsur Geni, di antaranya dari ngalirap, membuka sejarah desa, ziarah kubur, mencuci benda-benda pusaka, dan terakhir doa bersama.


Ngalirap adalah kegiatan gotong royong untuk membuat pagar baru di sekitar ruah joglo, membersihkan jalan, masjid, dan juga makam. Lazimnya dilakukan pagi hingga sore hari.

Kemudian pada malam harinya dilaksanakan membuka sejarah desa yang dipimpin oleh Kuncen di Joglo sampai dini hari.

Keesokan harinya, pagi-pagi peziarah berangkat ke makam leluuhur. Kemudian, pada siang harinya mereka kembali ke Joglo untuk mencuci benda pusaka. Biasanya mereka mencuci benda-benda pusaka tersebut di Sungai Cidangiang.


Uniknya, banyak dari masyarakat setempat yang mengambil air bekas pembersihan benda-benda pusaa tersebut yang diyakini mendatangkan keberkahan, keselamatan hingga kelancaran rezeki.

Terakhir, apabila seluruh benda pusaka bersih, diakhiri dengan doa bersama. Upacara ini berlangsung selama 1 jam yang diikuti oleh seluruh warga.

Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna
Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna

Acara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang

Baca Selengkapnya
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh

Tulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Lukah Gilo, Kesenian Tradisional Suku Minangkabau Berunsur Magis Mirip Jailangkung
Mengenal Lukah Gilo, Kesenian Tradisional Suku Minangkabau Berunsur Magis Mirip Jailangkung

Sebuah kesenian tradisional dari Minangkabau ini sangat kental dengan unsur magis dan supranatural.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Gerobagan, Pawai Meriah dengan Gerobak Tiap Syawalan ala Masyarakat Desa di Kebumen
Mengenal Tradisi Gerobagan, Pawai Meriah dengan Gerobak Tiap Syawalan ala Masyarakat Desa di Kebumen

Tradisi itu juga bisa menjadi potensi wisata karena banyak menyedot perhatian warga.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam
Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam

Sebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya