Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Kepulauan Seribu di pinggiran Jakarta ternyata menyimpan khazanah kuliner yang terpendam. Tak hanya sebagai makanan, tak sedikit di antaranya yang menyimpan cerita di balik kelezatannya seperti pada kue ka.

Di daerah asalnya, Pulau Harapan, gugusan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, kue ini jadi primadona masyarakat karena kelezatannya. Cita rasa manis sedikit gurih, dan bertekstur lembut jadi yang paling dominan melekat.

Kue ka juga jadi cukup langka, karena biasanya tersaji saat pesta hajat nelayan seperti saat menyambut kepulangan mereka dari melaut. Kue ini jadi warisan kebudayaan khas masyarakat pesisir Jakarta yang perlu dilestarikan.

Mirip kue lapis

Mengutip YouTube Lembaga Kebudayaan Betawi, Kamis (21/12), kue ka memiliki bentuk mirip kue lapis.

Lapis demi lapisnya, memiliki kekhasan sendiri karena bagian atas dan bawahnya biasanya akan bertekstur lebih kering dibanding bagian tengah.

Kue ka dibuat dengan bahan-bahan berupa tepung ketan, mentega, santan, susu kental manis, telur, susu bubuk, vanili, daun pandan dan gula secukupnya.

Dipanggang atas dan bawah

Dipanggang atas dan bawah

Cara membuat kue ka ini terbilang unik karena tidak dikukus, melainkan dipanggang di bagian atas dan bawah.

Biasanya warga setempat akan menuangkan adonan ke loyang mirip panci, lapis demi lapis. Sehingga proses memasaknya memakan waktu yang cukup lama.

Namun kematangannya akan semakin sempurna lantaran posisi arang juga akan ditaruh di bagian atas loyang, sehingga adonan yang dibuat bisa memiliki tingkat kematangan yang sama.

Proses pemasakan menggunakan arang juga membuat kue ka memiliki aroma yang menggugah selera.

Sensasi memakan lapisan demi lapisan

Tak sedikit warga kepulauan Seribu atau Pulau Harapan menyantap kue ini lapis demi lapis.

Cara makan seperti ini akan memberikan sensasi tersendiri dan bisa dengan mudah dicelup ke dalam kopi hangat.

Namun tak jarang warga juga memakannya secara langsung, karena biasanya kue ini akan diiris kotak-kotak mirip kue bolu.

Makna kue ka menurut masyarakat Kepulauan Seribu

Makna kue ka menurut masyarakat Kepulauan Seribu

Menurut masyarakat sekitar, kue ka tak sekedar santapan camilan. Kue ini memiliki makna yang melekat di setiap orang yang memakannya.

Lapis demi lapis kue menggambarkan siklus kehidupan manusia, mulai dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan kembali habis atau meninggal.

Itu mengapa kue ini jadi salah satu sajian yang biasa dihadirkan di acara-acara penting masyarakat setempat.

Jadi sajian untuk menyambut nelayan pulang melaut

Kue ka juga jadi sajian utama upacara penyambutan nelayan pulang ke daratan setelah berbulan-bulan mencari ikan. Dalam tradisi masyarakat pesisir Pulau Seribu, tradisi ini dinamakan pulang babang.

Mengutip ANTARA, tradisi pulang babang adalah hajatan tahunan rutin yang digelar masyarakat Pulau Seribu. Tradisi itu dilakukan mana kala warganya ada yang kembali, setelah mencari ikan di tengah laut.

Dalam setiap pelaksanaannya, pesta rakyat ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti arak-arakan pawai, bazar kuliner, pementasan kebudayaan lokal, acara teater sampai mengelilingi pulau-pulau di gugusan Jakarta.

Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah

Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Megibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali

Baca Selengkapnya
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh

Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Digelar Sepekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Digelar Sepekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung

Digelar Selama Depekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung

Baca Selengkapnya
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya