Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Marapi kembali erupsi dengan semburkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (25/12) pukul 06.26 WIB.
Gunung Marapi kembali erupsi dengan semburkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (25/12) pukul 06.26 WIB.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Dalam rekaman CCTV, terlihat detik-detik APG keluar dari lubang kawah jonggring saloko gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Berdasarkan pengamatan visual Pos Pantau Gunung Api Semeru, APG meluncur melewati jalur lava sejauh 3 kilometer mengarah ke tenggara.
Selain itu, letusan terjadi dengan tinggi kolom abu mencapai 1 kilometer berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong mengarah ke selatan.
Erupsi kali ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter durasi 4 menit 8 detik. Sementara hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Siaga level IIII.
Atas aktivitas vulkanik tersebut, pihak BPBD Kabupaten Lumajang menyampaikan tidak terjadi dampak terhadap masyarakat setempat. Meski begitu, pihak BPBD mengatakan pihaknya bakal tetap siaga dan berjaga akan ancaman bahaya APG.
merdeka.com
Lebih lanjut, dia menyampaikan anomali cuaca yang ada membuat masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru utamanya warga yang melakukan aktivitas di wilayah Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang untuk tetap waspada akan ancaman bencana.
merdeka.com
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru. Mengingat wilayah tersebut banyak aktivitas pertambangan pasir di sepanjang aliran sungai lahar.
Gunung Marapi Kembali Erupsi
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), juga kembali erupsi dengan semburkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (25/12) pukul 06.26 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara," kata Petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Marapi Bukittinggi, Ahmad Rifandi dalam keterangannya diterima merdeka.com, Senin, (25/12)
Dia melanjutkan, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 12.2 mm dan durasi sementara ini ± 46 detik.
"Sejak Minggu, (3/12) hingga Minggu, (25/12) terjadi sebanyak 98 kali letusan dengan 486 kali hembusan," katanya.
Dia mengimbau, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaErupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi sebanyak Lima Kali Sejak Jumat Pagi
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca Selengkapnya