Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

<br>Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran


Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Mereka harus mengumpulkan biaya sendiri dari kerabat untuk menyelamatkan bangunan sarat sejarah itu.

Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mendesak pemerintah untuk memprioritaskan revitalisasi Ndalem Sasono Mulyo, yang kondisinya rusak parah. Bangunan Cagar Budaya bersejarah yang didirikan pada masa Raja Surakarta Paku Buwono (PB) IV (1788-1820 Masehi) kini terancam roboh.

"Kondisi seperti ini cukup lama sebenarnya. Oleh karena itu pada saat ada usulan revitalisasi itulah yang didorong oleh Gusti Moeng (GKR Wandansari Koes Moertiyah) selaku Ketua Lembaga Dewan Adat supaya Sasono Mulyo ini mendapatkan prioritas," ujar
Kerabat Keraton Surakarta KPH Eddy Wirabhumi, saat ditemui, Selasa (2/1) malam.


Namun pada kenyataanya, pemerintah dalam hal ini Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal. Bagian dalam keraton yang sejatinya banyak kerusakan akan menjadi prioritas berikutnya.

"Sebetulnya waktu kami bertemu dengan Wali Kota, Mas Gibran, yang saya usulkan secara lisan itu Sasono Mulyo, terus panggung Songgo Buwono, pendopo Siti Hinggil yang tempatnya Nyai Setomi," katanya.


Mengingat kerusakan yang semakin parah, ditambah cuaca yang membahayakan, pihaknya keraton pun akhirnya berinisiatif untuk memperbaiki sendiri Ndalem Sasono Mulyo agar tidak roboh terkena hujan dan angin. Mereka harus mengumpulkan biaya sendiri dari kerabat untuk menyelamatkan bangunan sarat sejarah itu.

Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

"Dari awal kita memutuskan harus ditangani itu kan kita dihadapkan pada biaya. Kita ini kan keluarga besar, siap atau tidak ya harus siap. Ini harus ditangani," katanya.

Untuk pembenahan awal pihaknya menjalin komunikasi dengan institusi terkait, karena Ndalem Sasono Mulyo merupakan kawasan Cagar Budaya Nasional. Di antaranya Dirjen Kebudayaan dan Menteri, BPK wilayah X, dan Pemkot Solo lainnya.


"Mudah-mudahan ada tanggapan positif dari Pemerintah Kota Surakarta. Tetapi kami dibantu atau tidak dibantu harus siap," katanya lagi.

Lanjut Wirabhumi, nDalem Sasono Mulyo merupakan bangunan yang cukup penting. Setelah didirikan PB IV kemudian menjadi tempat tinggal Pangeran Adipati Hangabehi, (putra Sinuhun PB IV bersama selir Mas Ayu Ratnasari).


"Sasana Mulya itu kan bangunan zaman Pakubuwono IV. Catatan yang kami dapatkan, yang mulai tinggal di situ itu Paku Buwono VIII, waktu masih Hangabehi, kemudian PB IX, PB XI dan ini Gusti Hangabehi Calon PB XIII," katanya.

Dalam sejarahnya, lanjut Wirabhumu, Sasono Mulyo sempat digunakan untuk Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) cikal bakal berdirinya ISI Surakarta sebelum memiliki kampus di Kentingan.


"Jadi itu untuk pembelajaran ASKI sebelum ISI ya, untuk tari, karawitan dan pedalangan," terangnya.

Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Selain itu Sasono Mulyo juga sering digunakan untuk acara pernikahan kerabat Keraton Surakarta. Termasuk untuk tempat penyemayaman jenazah kerabat keraton yang meninggal dunia sebelum dimakamkan.

"Biasanya juga untuk menggelar ringgit wayang kulit, manten (menikah) juga. Seperti saya juga temunya (nikah) di situ. Biasanya temu sekalian resepsi gitu ada di situ. Jadi untuk gedung pertemuannya keraton kalau punya kerja (hajat) sama kesripahan (kematian)," pungkasnya.

Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri
Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri

Pemandian yang kini dibuka untuk publik itu ternyata dulunya menjadi tempat mandi raja Surakarta.

Baca Selengkapnya
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya

Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Basuki Tak Dampingi Jokowi Resmikan Tol di Sumatera Utara, Ini Penjelasan Kementerian PUPR
Menteri Basuki Tak Dampingi Jokowi Resmikan Tol di Sumatera Utara, Ini Penjelasan Kementerian PUPR

Dalam jajaran pejabat yang hadir, tidak ada sosok Basuki Hadimuljono dalam pada upacara peresmian dua ruas jalan tol dengan nilai proyek sebesar Rp4,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin

Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur

Baca Selengkapnya
Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Suasana Asri dengan Sentuhan Arsitektur Klasik
Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Suasana Asri dengan Sentuhan Arsitektur Klasik

Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.

Baca Selengkapnya
Sowan ke Golkar Jatim, PKS Pertimbangkan Usung Mantu Pakde Karwo Bayu Airlangga di Pilkada Surabaya 2024
Sowan ke Golkar Jatim, PKS Pertimbangkan Usung Mantu Pakde Karwo Bayu Airlangga di Pilkada Surabaya 2024

Bayu disebut sebagai figur baru yang mumpuni untuk memimpin Kota Surabaya lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari

Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.

Baca Selengkapnya
Suaminya Tulang Punggung Keluarga, Istri Ipin Si Preman Memohon ke Dedi Mulyadi Minta Damai Kasus Palak Proyek Jembatan
Suaminya Tulang Punggung Keluarga, Istri Ipin Si Preman Memohon ke Dedi Mulyadi Minta Damai Kasus Palak Proyek Jembatan

Begini momen istri Ipin, sosok preman pemalak proyek jembatan minta bantuan Dedi Mulyadi agar dibebaskan dari penjara.

Baca Selengkapnya