Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak

<b>Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak</b>

Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak

Martarsik merupakan salah satu ritual tradisional yang diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat Batak.

Akibat  pemanasan global, perubahan cuaca kini sulit untuk ditebak. Perubahan iklim juga dapat menyebabkan cuaca ekstrim yang tidak dapat diprediksikan.

Padahal dalam sektor pertanian, para petani mengandalkan kondisi cuaca dan iklim agar menghasilkan panen yang melimpah.

Musim kemarau berkepanjangan tentunya memicu mundurnya waktu panen bahkan lebih parahnya bisa terjadinya gagal panen. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, tak jarang para petani memiliki beberapa ritual agar tanaman mereka tumbuh subur.

Seperti salah satunya di Suku Batak, terdapat ritual memanggil hujan yang sudah diwariskan secara turun-temurun bernama Martarsik. Tak hanya unik, ritual ini juga melibatkan roh halus agar ritual ini bisa berjalan dengan baik.

Asal-usul Martarsik

Melansir dari kanal Youtube Romauli Edukasi, upacara Martarsik ini merupakan warisan dari Raja Bius ketika musim kemarau panjang telah melanda kawasan tempat tinggal sang raja.

Dulunya ritual ini dilaksanakan oleh istri para Raja ke XII yang berlangsung di sebuah tempat bernama Homban. Tempat ini konon dimiliki oleh setiap marga Batak.

Tidak diketahui pasti apakah ritual Martarsik sampai sekarang masih terus dilakukan. Tetapi, upacara ritual pemanggil hujan ini menjadi warisan budaya dari Raja Bius kepada orang-orang Batak.

<b>Dilaksanakan Tanpa Busana</b>

Dilaksanakan Tanpa Busana

Ketika ritual ini berlangsung, biasanya akan dilakukan oleh para istri Raja XII di sebuah daerah bernama Pea Porohan Salaon. Lalu mereka mandi bersama dengan penuh suka cita.

Keunikan dari ritual Martarsik ini, setiap istri dari Raja XII melakukannya tanpa busana. Hal ini dilakukan di bawah alam sadar mereka alias ketika sudah dipengaruhi roh-roh halus.

Selama ini ketika orang kerasukan roh-roh halus pastinya akan melakukan hal yang tidak terkontrol.

Namun, berbeda ketika pelaksanaan Martarsik ini, mereka justru dipengaruhi roh-roh yang positif, penuh suka cita, hingga sikap dan perilaku kebahagiaan.

Ketika ritual ini berlangsung, kaum laki-laki diwajibkan untuk menghormati para perempuan yang sedang melakukan ritual. Mereka tentu tidak boleh keluar rumah, bahkan mengintip sekalipun.

Apabila aturan tersebut dilanggar, lelaki tersebut akan menerima hukuman dirajam hingga jera dan berjanji tidak merusak ritual Martarsik di kemudian hari.

Ada Kesengsaraan di Balik Kebahagiaan

Secara kasat mata, mereka memang kerasukan roh-roh kebahagiaan. Akan tetapi, di balik itu mereka justru merasakan kesengsaraan, seperti kehausan karena kemarau yang panjang.

Selain kesengsaraan, mereka juga terancam karena hutan-hutan yang tumbuh di sekitar tempat tinggal mereka mulai kekeringan dan lahan pertanian rusak karena musim kemarau.

Sembari mereka berenang dan mandi bersama, di antara mereka ada yang memohon agar segera turun hujan agar kekeringan bisa segera diatasi. Biasanya, mereka sambil berteriak dengan kalimat: 'Roho, Roho, Udan'.

Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh

Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba

Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan

Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menelusuri Sarkofagus Tomok, Peninggalan Megalitik di Makam Raja Sidabutar Samosir
Menelusuri Sarkofagus Tomok, Peninggalan Megalitik di Makam Raja Sidabutar Samosir

Orang Batak Toba percaya bahwa terdapat tradisi Megalitik yang masih berkaitan dengan roh leluhur.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Uniknya Pantai Bakaro di Manokwari, Ada Tradisi Memanggil Ikan Pakai Peluit
Mengenal Uniknya Pantai Bakaro di Manokwari, Ada Tradisi Memanggil Ikan Pakai Peluit

Memanggil ikan memakai peluit merupakan bagian dari tradisi warga di Pantai Bakaro sejak puluhan tahun silam

Baca Selengkapnya
Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau
Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau

Keunikan dari tradisi rakik-rakik ini adalah tempat pelaksanaannya yang berlangsung di Danau Maninjau yang ikonik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya