Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik

<b>Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik</b>

Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik

Masjid yang konon sudah berusia lebih dari satu abad ini memiliki nuansa Melayu yang begitu kental serta tradisi unik.

Perkembangan sejarah Islam di Pulau Sumatera sudah berlangsung sejak abad ke-19. Tak dipungkiri peninggalan-peninggalan masa Islam itu salah satunya berupa rumah ibadah atau masjid yang menjadi saksi bisu penyebaran ajaran Islam di sebuah daerah.

Di Palembang, terdapat masjid tertua yang letaknya di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang yaitu Masjid Besar Al-Mahmudiyah atau biasa disebut dengan Masjid Suro. (Foto: duniamasjid.islamic-center.or.id)

Dikutip dari berbagai sumber, masjid ini didirikan oleh seorang ulama besar bernama KH. Abudrahman Delamat atau Ki Delamat di atas tanah wakaf miliki Kiai Kiagus H. Khotib Mahmud sekitar tahun 1889.

Pembangunan masjid ini selesai dibangun tahun 1891, keunikannya adalah memiliki ciri khas nuansa Melayu yang cukup kental. Tak sampai situ, selain kegiatan ibadah dan memperluas ilmu agama, masjid ini mempunya sebuah tradisi yang unik yaitu bagi-bagi Bubur Suro gratis setiap bulan puasa.

Tidak Diperbolehkan

Pada awal mula berdirinya masjid ini banyak sekali masyarakat sekitar yang berbondong-bondong datang untuk beribadah salat atau menimba ilmu agama kepada Kiai Delamat. Singkat cerita masjid ini terlihat begitu ramai dengan aktivitas keagaamaan yang membuat Tuan Residen waspada.

Berdiri pada era Kolonial tentu bukan hal yang mudah. Tuan Residen pada waktu itu menyatakan bahwa masjid ini tidak diperbolehkan sebagai tempat untuk menyampaikan dakwah Islam. Mereka takut dan khawatir apabila masyarakat Palembang akan 'memberontak' Belanda.

Kiai Delamat sebagai tokoh ulama tersohor pada saat itu kemudian dipanggil pihak Hindia Belanda untuk tidak lagi menyebarkan ajaran Islam. Bahkan, terdapat larangan menyelenggarakan Salat Jumat.

Sempat Dibongkar Belanda

Tak berhenti disitu, Masjid Suro ini pernah dibongkar dan juga dilarang dipergunakan untuk aktivitas keagamaan selama hampir 36 tahun. Kemudian kepengurusan masjid ini berpindah ke Kiai KGS. H. Mahmud Usman atau Kiai Khotib yang akhirnya mengubah nama masjidnya menjadi Al-Mahmudiyah.

Pada tahun 1920, setelah "dibekukan" oleh pihak Belanda akhirnya masjid ini kembali diperbaiki. Lima tahun kemudian tepatnya tahun 1925, dibangun menara masjid yang digunakan untuk kepentingan ibadah masyarakat.

Tuan Residen saat itu mulai memperbolehkan masjid Al-Mahmudiyah untuk salat Jumat. Sejak saat itulah, aktivitas di Masjid Suro bisa dikatakan kembali normal dan tidak ada lagi gangguan dari pihak kolonial Belanda.

Masih Terjaga Keasliannya

Melansir dari beberapa sumber, warisan yang masih bertahan sampai sekarang ini adalah ornamen-ornamen beberapa bagian masjid yang masih asli. Contohnya seperti tiang penyangga atau sokoguru, mimbar imam dan kolam wudhu untuk laki-laki.

Bagian tiang penyangga masjid ini juga istimewa karena berjumlah 16 buah yang terbuat dari kayu yang dibawa langsung oleh Kiai Delamat dari tanah kelahirannya di Musi Banyuasin.

Tradisi Unik

Mengutip dari kanal Liputan6.com, masjid tertua di Palembang ini memiliki sebuah tradisi yang dilaksanakan ketika bulan puasa tiba, yaitu berbagi Bubur Suro gratis kepada masyarakat.

Antusias masyarakat setiap tahunnya tidak pernah surut. Bahkan momen seperti ini sangat ditunggu-tunggu oleh mereka. Tradisi bagi-bagi bubur ini sudah terjalin cukup lama dan sudah diwariskan turun-temurun oleh pengelola masjid.

Bubur suro memiliki cita rasa gurih, asin, dan sedikit berlemak dan mengenyangkan. Menu ini biasanya diburu para warga, sebagai salah satu menu takjil berbuka puasa. Menurut pengurus masjid, seluruh biaya untuk memasak bubur ini berasal dari dana swadaya masyarakat hingga jemaah masjid.

"Kalau resep buburnya sudah ada dari turun-temurun. Setiap hari kamu membagikan sekitar 200 porsi bubur secara gratis kepada warga yang datang ke masjid ini,"

kata Pengurus Masjid Al Mahmudiyah, Riyanto.

Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad

Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871
Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871

Masjid ini memiliki kesamaan dengan Masjid Agung Palembang pada segi arsitektur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol

Bangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno

Baca Selengkapnya
Lestarikan Budaya Leluhur, Masjid Tua di Banyumas Ini Ternyata Punya Tradisi Unik saat Ramadan
Lestarikan Budaya Leluhur, Masjid Tua di Banyumas Ini Ternyata Punya Tradisi Unik saat Ramadan

Saat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Masjid Kuno Al Anwar Angke, Dibangun Tahun 1761 dan Jadi Tempat Rahasia Pejuang Kemerdekaan
Cerita di Balik Masjid Kuno Al Anwar Angke, Dibangun Tahun 1761 dan Jadi Tempat Rahasia Pejuang Kemerdekaan

Masjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Masjid Fatimah di Kota Solo, Dikenal Sebagai Masjid Pengantin hingga Punya Al-Qur'an Raksasa
Fakta Unik Masjid Fatimah di Kota Solo, Dikenal Sebagai Masjid Pengantin hingga Punya Al-Qur'an Raksasa

Masjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.

Baca Selengkapnya