Ini Alasan Mahasiswa TI Kurang Minat Tekuni Keamanan Siber
Akbar Sidiq, mahasiswa Teknologi Informasi (TI) UIN Walisongo, mengaku bahwa dari 70 mahasiswa di angkatannya, hanya dirinya lah yang mengambil konsentrasi Cyber Security.
Dalam beranda akun @aji.indonesia, terlihat beberapa unggahan berisi iklan penjualan iPhone.
Baca SelengkapnyaPara hacker sudah meretas X khusus di 12 negara. Dua jam X di negara itu tak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaTidak ada perlindungan yang signifikan dalam sistem satelit. Semua disebut bisa dieksploitasi.
Baca SelengkapnyaMereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Baca SelengkapnyaDi sana, MRGP turut menjual data kartu kredit nasabah BCA.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari lalu, Instagram resemi LRT Jabodebek @lrt_jabodebek juga dibobol hacker. Namun sempat diambilalih oleh pihak LRT.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaMaraknya pembobolan rekening saat ini membuat masyarakat harus lebih berhati-hati saat bertransaksi, baik transaksi debit maupun lewat mobile banking.
Baca SelengkapnyaBeragam aksi kejahatan pernah ia lakukan. Kemudian di penjara. Bahkan menyebut dibui adalah tempat liburan.
Baca SelengkapnyaSilmy mengatakan, kebocoran data paspor tersebut sebetulnya terjadi pada Januari 2022.
Baca SelengkapnyaPeretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaAkbar Sidiq, mahasiswa Teknologi Informasi (TI) UIN Walisongo, mengaku bahwa dari 70 mahasiswa di angkatannya, hanya dirinya lah yang mengambil konsentrasi Cyber Security.
Di era serba digital, terkadang kita lalai terhadap keamanan perangkat utama yang mendukung pekerjaan. Salah satunya smartphone. Tak disadari spyware sudah masuk dan siap mengeksploitasi isi ponsel.
Reuters melaporkan lebih dari belasan pejabat pemerintah Indonesia dan militer menjadi target serangan spyware buatan Israel tahun lalu. Mereka yang menerima surel dari Apple Inc pada November 2021 yang memberi tahu bahwa Apple meyakini sejumlah pejabat RI menjadi "target serangan pelaku yang didukung negara".