Alibaba Dikabarkan Caplok Startup Asal Jerman
Merdeka.com - Alibaba Grup Holding dikabarkan baru saja menyelesaikan akuisisi startup asal Jerman, Data Artisans. Data Artisans adalah startup yang fokus pada analisis data.
Nilai akusisi itu, dilaporkan Reuters, Sabtu (12/1), digadang-gadang mencapai angka USD 103 juta. Namun sayangnya, tiada pihak yang mengonfirmasi kebenaran nilai akuisisi tersebut.
Akusisi startup ini bahkan merupakan kali pertama yang dilakukan oleh perusahaan asal Tiongkok.
Menurut CEO Data Artisans, Kostas Tzoumas, masuknya Alibaba bertujuan untuk mengembangkan Apache Flink. Apache Flink ini adalah software yang berbasis open-source yang dapat memproses data dalam jumlah besar dan memperluas ke berbagai area bisnis baru.
Sebelum melakukan akuisisi, Alibaba adalah salah satu konsumen Data Artisans sejak 2016. Startup yang didirikan pada 2014 tersebut juga melayani berbagai pelanggan lain, termasuk Netflix dan Uber.
"Penggunaannya (layanan Data Artisans) biasanya mencakup mendeteksi penipuan secara langsung, interaksi langsung dengan para pengguna internet dan transaksi finansial real-time," jelas Tzoumas.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyaknya pengrajin di Kampung Tarikolot telah membentuk ekosistem industri logam yang besar.
Baca SelengkapnyaKunjungan kerja yang dilakukan oleh investor asal China itu sebagai ketertarikan untuk menjalani hubungan kerja sama dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menawarkan investasi di ekonomi hijau melalui infrastruktur yang berkelanjutan, dan pembangunan pusat data.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaPrajogo masih bercokol di posisi pertama sebagai orang paling kaya di dunia. Harta Prajogo senilai USD39,7 miliar atau setara Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan pabrik yang berlokasi di Cikarang ini merupakan strategi global untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produk.
Baca Selengkapnya