Ilmuwan Ciptakan CD Bisa Simpan 14.000 Film Resolusi 4K, Pembuatannya Sampai Bertahun-tahun
Seiring dengan perkembangan teknologi, keberadaan penyimpanan yang bisa dibawa ke mana-mana semakin diperlukan.
Selama ini, keperluan akan hal tersebut dapat ditunjang dengan kehadiran diska lepas (flash disc), HDD dan SSD portabel, hingga cakram optik (optical disc) tradisional yang biasa digunakan untuk memutar media, seperti CD, DVD, dan cakram Blu-ray.
Mengutip Futurism, IEEE Spectrum, dan Digital Trends, Senin (4/3), telah terjadi peningkatan besar dalam bidang penyimpanan portabel.
Para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Shanghai (USST) telah menciptakan sebuah cakram optik dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1,6 petabit (Pb) alias 200 terabita (TB) alias 200.000 gigabita (GB) dengan bentuk dan ukuran yang serupa dengan CD, DVD, dan Blu-ray.
Ukuran penyimpanan yang fantastis tersebut, sebagai perbandingan, dapat digunakan untuk menyimpan lebih dari 14.000 film beresolusi 4K yang masing-masing berdurasi 2 jam.
Sebagai perbandingan lain, satu cakram optik tersebut mampu menampung fail-fail yang biasanya baru bisa disimpan oleh lebih dari 40.000 DVD. Cakram optik ini memiliki 4.000 kali lipat kepadatan data dibandingkan cakram Blu-ray dan 24 kali lipat dari hard disc tercanggih yang ada pada saat ini.
Pencapaian ini dapat dilakukan oleh tim peneliti dengan melakukan penyimpanan secara tiga dimensi (3D), bukan secara dua dimensi seperti biasanya.
Dengan sistem penyimpanan 3D tersebut, para peneliti kemudian bisa menulis data pada 100 lapisan di cakram optik, alih-alih menulis pada lapisan tunggal yang seperti yang biasa dilakukan.
Data yang ada dalam cakram optik ini disimpan pada titik-titik atau ruang-ruang yang berukuran 54 nanometer.
berita untuk kamu.
Titik sekecil itu dapat dihasilkan karena cakram optik ini dibaca dan ditulis oleh satu pasang laser berskala nanometer yang akan melakukan penyinaran secara presisi sehingga bisa menentukan titik dengan ukuran yang kecil. Hal ini merupakan sebuah terobosan baru.
Metode tersebut dapat dilakukan karena kehadiran sebuah material yang peka terhadap cahaya, yaitu AIE-DDPR.
Profesor Gu Min, salah satu anggota dari tim peneliti dan ahli teknik komputer USST, mengatakan bahwa usaha pencarian material tersebut sudah berjalan selama sepuluh tahun.
“Kesulitannya adalah tentang bagaimana proses menulis dan membaca saling memengaruhi satu sama lain dalam suatu bahan tertentu, terutama dalam geometri tiga dimensi,” ujar Gu.
Meskipun memiliki teknologi mutakhir, cakram optik baru ini dikatakan juga dapat dibuat dengan menggunakan metode pembuatan DVD konvensional secara massal yang menghabiskan waktu sekitar 6 menit. Oleh karena itu, cakram optik ini memiliki kemungkinan untuk dapat diproduksi dalam skala komersial.
Meskipun mungkin sudah terdapat bayangan bahwa teknologi baru ini akan dapat dipakai untuk menyimpan berbagai data, mulai dari film hingga gim video, secara sepuasa-sepuasnya, cakram optik ini akan difokuskan untuk digunakan di berbagai pusat data (data centre).
Saat ini, pusat data yang menampung data sebesar 1 eksabit (Eb), atau 1 miliar gigabit (Gb), dengan menggunakan hard disc konvensional dapat memiliki ukuran sebesar sebuah stadion.
Akan tetapi, dengan menggunakan cakrap opti terbaru ini, ukuran data sebesar itu dapat disimpan dalam pusat data yang jauh lebih kecil, yaitu hanya sebesar satu ruangan saja.
- Fauzan Jamaludin
Praktis baterai bel ini sudah berumur 184 tahun. Hingga saat ini para ilmuwan masih bertanya-tanya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Baca SelengkapnyaKuota internet yang bisa dibeli hingga tanggal 30 April 2024 tersebut memiliki masa aktif selama 30 hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.
Baca SelengkapnyaKoneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan penting dalam dunia astronomi untuk bisa mendeteksi gempa di Bulan.
Baca SelengkapnyaKemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca SelengkapnyaTerdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
Baca SelengkapnyaIlmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
Baca Selengkapnya