PT Pembangunan Perumahan bidik proyek baru Rp 19,7 triliun

Merdeka.com - PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menargetkan nilai kontrak baru tahun ini mencapai Rp 19,7 triliun atau naik 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sekretaris Perusahaan, Betty Ariana menjelaskan pencapaian nilai target kontrak baru tersebut akan dikejar dari kenaikan jasa konstruksi.

"Target tersebut diperoleh melalui jasa konstruksi sebesar 80 persen atau sebesar Rp15,76 triliun. Kita harapkan dapat dari sektor konstruksi karena pada tahun ini sektor konstruksi masih mengalami peningkatan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (11/2).

Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diakuinya juga mendorong perseroan menargetkan kenaikan nilai kontrak baru yang akan dikontribusikan dari sektor konstruksi tersebut.

"Namun selain dari sektor jasa konstruksi, kami juga mengharapkan kontrak baru diperoleh melalui sektor lainnya, seperti engineering, procurement, and construction (EPC) dan juga properti," tutupnya.

Pada Januari 2013, pihaknya telah mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun. Kontrak baru tersebut berasal dari proyek JW Marriot Jakarta, Jalan tol Gempol Pandaan, Tunjungan Plaza V Surabaya serta hotel dan resort di Bali.

"Nilai kontrak tersebut meningkat dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp 140 miliar," tambahnya.

Dia menambahkan, beberapa proyek yang akan dikerjakan pada tahun ini antara lain pembangunan Pelabuhan Sorong, terminal peti kemas Pelabuhan Kuala Tanjung, terminal CPO Pelabuhan Kuala Tanjung, enam ruas tol dalam kota di Jakarta dan pembangunan pabrik precast.

Sebelumnya, Direktur Operasional PTPP Ketut Darmawan mengatakan tahun lalu perolehan proyek sebesar 60 persen berasal dari proyek pemerintah dan 40 persen proyek-proyek milik perusahaan swasta. Pembangunan tersebut didominasi pembangunan proyek apartemen (high rise building).

Menurutnya, pada tahun ini kemungkinan proyek swasta akan meningkat melihat banyaknya permintaan pembangunan gedung bertingkat.

"Tahun ini diperkirakan permintaan pembangunan gedung bertingkat akan lebih banyak dari tahun lalu dan permintaan akan lebih banyak dari pihak swasta walaupun secara nilai masih kalah," ujarnya.