Khidmatnya Upacara Melasti di Pantai Parangtritis, Bangun Keharmonisan Umat Beragama
Upacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Upacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946, umat Hindu di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya menggelar Upacara Melasti di Pantai Parangtritis pada Minggu (3/3).
Foto: Ig @pemkabbantul
Upacara Melasti sendiri merupakan salah satu rangkaian perayaan Nyepi yang bertujuan untuk membersihkan segala kotoran badan dan pikiran.
Selain itu juga merupakan upacara bhuana agung melalui prosesi spiritual keagamaan karena perputaran karma selama satu tahun yang penuh berbagai intrik, gejolak nafsu, dan berbagai perbuatan buruk terhadap alam dan manusia.
Biasanya upacara Melasti dilaksanakan di pinggir pantai. Selain melakukan persembahyangan, upacara Melasti juga menjadi momen pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura. Benda-benda tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa.
Seluruh peserta dalam upacara ini mengenakan baju putih. Pelaksanaan upacara ini juga dilengkapi dengan berbagai sesajian seperti simbol Trimurti, tiga dewa dalam agama Hindu, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma.
Upacara Melasti di Pantai Parangtritis berlangsung khidmat. Bupati Bantul Abdul Halim Muslich mengatakan bahwa pihaknya turut mendukung pelaksanaan upacara itu guna membangun keharmonisan antar umat beragama.
“Ini adalah bentuk keharmonisan umat beragama, toleransi, dan saling tolong-menolong yang menjadi bagian dari kebudayaan kita,” kata Bupati Halim dikutip dari akun Instagram @pemkabbantul pada Minggu (3/3).
Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Markus Purnomo Aji mengatakan bahwa adanya Upacara Melasti di Pantai Parangtritis mampu menjadi daya tarik dan mendongkrak kunjungan wisatawan.
Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Parangtritis pada Minggu (3/3/2024) sebanyak 9.257 orang, naik sekitar 15 persen dibandingkan jumlah kunjungan pada Minggu (25/2/2024) yang sebanyak 8.030 orang.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung kegiatan Melasti tersebut, sebab selain dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk menyaksikan tradisi, juga makin mengenalkan destinasi wisata pantai selatan Bantul.
Foto: Ig @pemkabbantul
Mereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaWisata paralayang memberikan pengalaman unik dan berbeda dalam menikmati pemandangan.
Baca SelengkapnyaBaru dibuka, Pantai Kodok langsung mencuri perhatian wisatawan di Pandeglang
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaKudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKonon desa ini diklaim sebagai "serpihan Surga" di Kabupaten Lumajang
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnya