Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Di Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, terdapat sebuah tugu monumen peringatan. Monumen itu dibangun untuk mengenang korban-korban kekejaman pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948.

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Beberapa nama korban kekejaman PKI dapat terlihat dari tulisan yang terukir di tiang monument tersebut. Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Guna memperingati peristiwa berdarah itu, pada tahun 1989 Pemkab Wonogiri monumen yang kemudian diberi nama Monumen Hargorejo.

Lalu seperti apa kisah di balik monument itu? berikut selengkapnya:

Salah seorang warga Desa Hargorejo, Mbah Tuwimen, menjadi saksi hidup kekejaman PKI di kampungnya. Ia mengatakan, pembantaian itu terjadi pada jam 12 malam. Para anggota PKI itu membawa pamong desa, polisi, tokoh desa, dan masyarakat lainnya.

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Setelah itu, Tentara Siliwangi datang melalui desa. Antara tentara PKI dan Siliwangi sempat terlibat kontak senjata. Tentara PKI lari berhamburan melewati ladang.

“Tempat ini jadi lokasi peristirahatan saat mengevakuasi korban PKI. Kalau di sana itu tempat yang dijadikan lokasi tahanan oleh PKI,” kata Mbah Tumiwen sambil menunjuk lokasi lahan perkebunan pisang di dekat sana, dikutip dari kanal YouTube Wonogiren.

Mbah Tumiwen mengatakan, saat itu tidak ada korban jiwa dari rakyat biasa. Namun di sisi lain para korban yang akan dibunuh terlebih dahulu digiring ke tempat eksekusi dalam keadaan terikat. Di sana terdapat lubang yang digunakan untuk tempat pembuangan jenazah para korban pembantaian PKI.

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Mbah Tumiwen bercerita, saat itu ia sedang menggembala hewan ternak saat tentara Siliwangi datang dan membebaskan para tahanan. Setelah Tentara Siliwangi datang, kondisi pun menjadi aman.

Sigit Sugianto, Kepala Dusun Dawuhan, Desa Hargorejo, mengatakan bahwa berdasarkan para sesepuh desa, pada tahun 1948 terjadi pemberontakan PKI di desa itu.

Lokasi pembantaian berada di sebuah bangunan bekas gudang dinamit peninggalan Jepang.

“Berhubung di sana tidak dimungkinkan untuk dibangun monumen, lokasi pembangunan monument dipindah ke sini,” kata Sigit.

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Sigit mengatakan, Tentara Siliwangi datang ke desa mereka pada tanggal 4 September 1948. Mereka menyelamatkan para tawanan yang hendak dieksekusi para anggota PKI.

Saat Tentara Siliwangi datang, para anggota PKI pergi melarikan diri. Selanjutnya para tawanan yang sudah dikubur di tempat dipindahkan ke makam pahlawan Genengharjo.

“Kalau nggak ada Tentara Siliwangi tentu semua tahanan yang ditahan di gudang dinamit semua meninggal,” tutur Sigit dikutip dari kanal YouTube Wonogiren.

Pembunuhan Berantai di Wonogiri Terbongkar, Sarmo Bunuh 4 Orang dengan Dicekik hingga Diracun Sianida
Pembunuhan Berantai di Wonogiri Terbongkar, Sarmo Bunuh 4 Orang dengan Dicekik hingga Diracun Sianida

Polres Wonogiri berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tersangka Sarmo (35)

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Kaesang Ajak Warga Pontianak: Dibolongin Ya Nanti Mukanya Gibran
Kaesang Ajak Warga Pontianak: Dibolongin Ya Nanti Mukanya Gibran

Kaesang juga mengingatkan warga untuk mencoblos PSI nomor 15 di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bangunan Tua di Pelosok Wonogiri Ini Diduga Peninggalan Kiai Tunggul Wulung, Begini Penuturan Sesepuh Setempat
Bangunan Tua di Pelosok Wonogiri Ini Diduga Peninggalan Kiai Tunggul Wulung, Begini Penuturan Sesepuh Setempat

Bangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali,  Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia
Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar

Baca Selengkapnya
Momen Megawati Berselendang Merah Jalan Kaki Bareng Puan Maharani ke TPS Kebagusan
Momen Megawati Berselendang Merah Jalan Kaki Bareng Puan Maharani ke TPS Kebagusan

Pada Pemilu 2024 akan terdapat lima jenis surat suara dengan lima warna yang berbeda.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan

Seorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Kantor BKPSDM di Paniai Papua Terbakar Senin Dini Hari, Ini Kronologinya
Kantor BKPSDM di Paniai Papua Terbakar Senin Dini Hari, Ini Kronologinya

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Penyebab kebakaran masih diselidiki.

Baca Selengkapnya