Bisakah Merebus Air Hingga Mendidih Menghilangkan Mikroplastik di Dalamnya?
Merebus air merupakan salah satu cara untuk memperoleh air minum bagi banyak masyarakat Indonesia. Bisakah cara ini menghilangkan mikroplastik di dalam air?
Merebus air merupakan salah satu cara untuk memperoleh air minum bagi banyak masyarakat Indonesia. Bisakah cara ini menghilangkan mikroplastik di dalam air?
Salah satu hal yang menjadi perhatian banyak orang di saat ini adalah kandungan mikroplastik di dalam air. Salah satu pertanyaannya adalah bahwa apakah merebus air bisa menghilangkan kandungan mikroplastik di dalamnya?
Dilansir dari Verywell Health, sebuah studi terbaru mengusulkan bahwa mendidihkan air keran yang keras selama dua hingga lima menit dan kemudian menyaringnya dapat menghilangkan hampir 80 persen nanoplastik dan mikroplastik yang ada.
Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
Para ahli merekomendasikan untuk mencari cara untuk mengurangi konsumsi plastik dalam rutinitas harian Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti minum dari botol air logam dan membatasi konsumsi makanan yang dikemas dalam plastik.
Studi tersebut, yang dipublikasikan bulan lalu dalam Environmental Science & Technology Letters, menunjukkan bahwa mendidihkan air keran dan kemudian menyaringnya dapat menghilangkan hampir 80 persen nanoplastik dan mikroplastik (NMPs) yang ada.
"Plastik-plastik kecil ini masuk ke dalam tubuh kita melalui air minum dengan risiko kesehatan yang belum pasti," kata, Zhanjun Li, PhD, seorang profesor dari Universitas Kedokteran Guangzhou, dilansir dari Verywell.
"Strategi sederhana ini untuk mendidihkan air dapat 'mendekontaminasi' NMPs dari air keran rumah tangga dan berpotensi mengurangi asupan NMPs secara aman melalui konsumsi air," sambungnya.
Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan sampel air keran yang dari Guangzhou, China, dan menambahkan konsentrasi yang bervariasi dari nanoplastik dan mikroplastik. Mereka kemudian mendidihkan sampel air selama lima menit dan membiarkannya dingin sebelum menyaringnya.
Air keran yang keras mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada air keran yang lunak. Mendidihkan air keras menghasilkan endapan kapur yang terutama terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Ketika air dipanaskan, CaCO3 bereaksi kimia dan mengendap keluar dari air, membentuk kristal-kristal kecil yang bergerombol di sekitar partikel plastik kecil, membuatnya menjadi cukup besar untuk disaring.
Penting untuk dicatat bahwa mendidihkan air keran itu sendiri tidak menghilangkan plastik atau membuatnya menghilang. Air hanya memerangkap plastik dalam gumpalan dengan mineral-mineral dalam air, yang kemudian bisa tertinggal saat air tersebut disaring melalui penyaring dengan pori-pori cukup kecil.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan untuk tidak menuangkan air panas melalui penyaring air plastik, karena hal itu dapat mengurangi efektivitas proses penyaringan.
Mendidihkan air keran dan kemudian menyaringnya dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi kandungan mikroplastik dalam air minum sehari-hari. Cara ini bisa lebih murah dibanding membeli air minum dalam kemasan.
Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, ke depan juga diperlukan teknologi untuk wujudkan air bersih bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca Selengkapnya