Pilihan Investasi Aman di Tengah Konflik Iran-AS
Merdeka.com - Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran kian memanas. Perseteruan ini, dapat membawa dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan antisipasi dalam menjaga aset Anda.
Menurut Analis Suria Dharma, saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (9/1), beberapa instrumen investasi yang dapat dipilih di antaranya investasi saham dan emas.
Untuk sektor investasi saham, yang dinilai dapat bertahan ialah saham perusahaan di sektor consumer staples. Hal itu terjadi karena fokus pada perusahaan di bidang konsumsi dan peralatan rumah tangga dinilai aman.
Setelah itu pada perusahaan di bidang telekomunikasi. Hal itu terjadi karena komunikasi masih menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, terlebih dalam konflik yang memanas ataupun tidak.
Setelah itu, pada perusahaan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Suria menjelaskan, dipilihnya CPO karena tersedianya bahan bakar B30 di Indonesia, dan adanya ketegangan antara Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dengan India.
"Sehingga membuat India kemungkinan mengalihkan pembelian CPO ke Indonesia," ujar Suria.
Investasi Lainnya
Kemudian investasi emas, juga akan berpeluang menguat, dan menjadi sektor yang tidak akan berpengaruh, bila kondisi Iran-AS memburuk, atau bila terjadi resesi di AS. "Kalau kondisi (Iran-AS) memburuk, emas jadi aset investasi yang mempunyai tingkat risiko rendah," jelasnya.
Dengan demikian, dalam konflik Iran-AS, perekonomian Indonesia dalam pasar domestik, yang tidak berorientasi pada ekspor, akan dinilai menjadi lebih baik.
Sementara untuk perseteruan yang terjadi antara AS dan Iran, sejauh ini belum ada dampak yang buruk pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), "Oleh karena itu, pada hari ini market rebound (di IHSG), (harga) emas langsung turun," tutupnya.
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaSecara dampak langsung melalui perdagangan akan relatif minimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaTanpa ada konflik Iran vs Israel, rupiah sudah mengalami depresiasi 3,22 persen.
Baca SelengkapnyaAnalis Ibrahim memberikan beberapa rekomendasi waktu yang tepat menjual aset logam mulia di tengah anjloknya nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaMenurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.
Baca SelengkapnyaKonflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca Selengkapnya